Rabu, 08 Juni 2016

STRATEGI PENETAPAN MEREK UNTUK MEMBANGUN MEREK YANG KUAT (Dina Kharis Lutfiana)

Dalam sebuah produk haruslah memiliki merek. Menurut Philip Kotler (2004:404), menyatakan bahwa : “Merek adalah tanda yang berupa gambar,nama,kata,huruf -huruf,angka-angka,susunan,warna,atau kombonasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdaganan dan jasa”. Dari pengertiannya kita dapat menarik kesimpulan bahwa merek mempunyai peran penting bagi suatu produk. Dengan merek kita sebagai konsumen dapat mengenali suatu produk dengan mengetahui merek dari produk itu. Dan dari sisi perusahaan merek juga mempunyai peran yang tak kalah penting, yaitu sebagai pembeda. Pembeda yang dimaksud disini adalah ketika konsumen puas dengan produk kita maka konsumen akan cepat mengenali produk kita melalui merek. Tak hanya itu merek juga mempunyai peran sebagai aset perusahaan yang harus dilindungi. Jika merek tersebut adalah merek yang kuat atau unggul dipasaran maka perusahaan harus mengajukan perlindungan secara hukum.. Melihat begitu pentingnya peran merek bagi konsumen maupun perusahaan, maka setiap perusahaan harus menentukan merek untuk setiap produknya. Saat menentukan merek ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, antara lain merek harus bisa menjadi merek yang kuat dalam pasaran atau hati konsumen. Untuk membangun merek yang kuat tidak kita tidak bisa asal-asalan untuk menetapkan suatu merek pada produk. Dalam menetapkan sebuah merek perusahaan harus menggunakan strategi yang tepat agar merek tersebut nantinya bisa menjadi merek yang kuat diantara merek produk pesaing lainnya. Oleh karena itu, pada artikel ini akan kita membahas mengenai strategi penetapan merek untuk membangun merek yang kuat yang bisa menjadi pilihan alternatif bagi perusahaan..

Merencanakan Strategi Penetapan Merek
Memutuskan strategi yang akan digunakan dalam penetapan merek adalah hal yang sangat penting yang harus dipikirkan matang-matang oleh perusahaan.Kotler dan Keller (2009) menyatakan “Ketika perusahaan ingin memperkenalkan sebuah produk baru, perusahaan mempunyai tiga pilihan utama yang dapat dilakukan , antara lain : perusahaan dapat mengembangkan elemen merek baru untuk produk baru,perusahaan dapat menerapkan beberapa elemen merek yang sudah ada.,perusahaan dapat menggunakan kombinasi elemen merek baru dan yang ada.
Dari pernyataan Kotler diatas sebuah perusahaan dapat menetapkan merek pada produk barunya dengan beberapa pilihan yang dapat diambil. Disini perusahaan dapat memilih salah satu dari pilihan alternatif tersebut yang dianggap sesuai dengan perusahaannya.
Merek dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Perluasan merek
Apabila sebuah perusahaan menggunakan merek yang sudah mempunyai tempat di hati para konsumen,kemudian perusahaan ingin membuat produk baru dengan nama/merek yang sama,.
2. Submerek
Perluasan merek dimana pemasar atau perusahaan menggabungkan merek baru dengan merek yang ada (merek lama/merek yang sudah memenangkan hati konsumen)
3. Merek induk
Merek yang sudah ada dan melahirkan perluasan merek atau submerek
4. Merek Keluarga
Jika merek induk sudah diasosiasikan dengan berbagai produk melalui perluasan merek
Keputusan Penetapan Merek
Saat ini, tidak ada produk baik itu berupa barang ataupun jasa yang tidak memiliki merek. Oleh karena itu, keputusan dalam penetapan merek sangat penting bagi perusahaan ketika ingin memperkenalkan produk barunya. Kotler dan Keller (2009) menyatakan ada empat strategi umum yang sering digunakan dalam proses penetapan merek :
~ Nama Individual
 Strategi penetapan merek nama individual adalah perusahaan menggunakan nama merek yang berbeda untuk kualitas yang berbeda dalam kelas produk yang sama. Keuntungan ketika kita menggunakan strategi nama individual ini adalah  bahwa perusahaan tidak mengaitkan reputasi dengan produk. Jadi, jika produk gagal dipasaran, maka nama/reputasi/citra perusahaan tidak tercoreng dan tidak mempunyai dampak yang signifikan dari kegagalan produk tersebut .
~ Nama Keluarga Selimut
Nama keluarga selimut adalah strategi penetapan merek yang menggunakan merek yang sudah dimiliki perusahaan mereka untuk seluruh kisaran produknya. Keunggulan dari strategi ini adalah biaya pengembangan dengan nama selimut lebih rendah karena kita tidak perlu melakukan riset terlebih dahulu dan juga tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih untuk memperkenalkan dan mendapat [engakuan untuk produk tersebut. Jika citra perusahaan bagus maka angka penjualan akan bagus.
~ Nama Keluarga Terpisah untuk Semua Produk
Strategi dimana perusahaan memproduksi produk yang berbeda (jenis) dan memberikan nama/merek baru untuk setiap jenis produk.
~ Nama Korporat Digabungkan dengan Nama Produk Individual
Nama perusahaan digunakan untuk memberi legitimasi, dan kemudian digabungkan dengan nama individual untuk mencirikan produk baru.

Dengan demikian, perusahaan dapat menetapkan merek untuk produknya dengan memilih salah satu dari empat strategi umum seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Keller. Perusahaaan dapat memilih strategi mana yang sesuai untuk diterapkan pada proses penetapan merek produk mereka.

Strategi Penetapan Merek
1. Perluasan Merek
Menyadari tentang pentingnya peran dari merek dan mengakui bahwa merek merupakan aset bagi suatu perusahaan, maka perusahaan berlomba-lomba untuk membuat produk baru. Akan tetapi, perusahaan tetap menggunakan merek mereka yang paling kuat untuk memperkenalkan produk baru mereka.
Ketika kita menggunakan strategi penetapan merek dengan memperluas merek maka kita akan mendapat beberapa keuntungan. Diantaranya, perluasan merek dapat meningkatkan peluang keberhasilan produk baru, dan kita akan mendapat efek umpan balik positif. Perluasan merek dapat meningkatkan peluang keberhasilan produk baru karena, konsumen dapat membuat kesimpulaan dan menyusun ekspektasi tentang komposisi dan kinerja produk baru berdasarkan apa yang telah mereka ketahui tentang merek induk dan sejauh mana mereka merasa informasi ini relevan dengan produk baru. Jadi, perluasan merek telah mempengaruhi pemikiran konsumen terhadap produk baru yang kita keluarkan dengan melihat citra dari perusahaan. Tak hanya itu, perluasan merek dapat memberikan efek umpan balik positif. Dimana perluasan merek dapat membantu mengklarifikasi arti merek dan nilai merek intinya atau meningkatkan loyalitas dan persepsi konsumen tentang kredibilitas perusahaan di balik perluasan.
Disamping mempunyai keuntungan, perluasan merek juga memiliki kelemahan. Diantaranya, perluasan lini bisa menyebabkan nama merek tidak menjadi sangat teridentifikasi pada produk apa pun. Ries dan Trout menyebut ini ”perangkap perluasan lini”. Pencairan merek terjadi ketika konsumen tidak lagi mengasosiasikan merek dengan produk yang spesifik atau produk yang sangat serupa, dan mulai tidak terlalu banyak berpikir tentang merek. Jika sebuah perusahaan meluncurkan perluasan yang dianggap tidak tepat oleh konsumen, mereka bisa mempertanyakan integritas dan persaingan merek. Menyangkut perluasan merek bukan hanya kegagalan, melainkan juga merek itu bisa menghancurkan citra merek induk dalam proses.

2.Portofolio Merek
Kotler dan Keller (2009) menyatakan “Portofolio merek adalah kumpulan semua merek dan lini merek yang ditawarkan perusahaan tertentu untuk dijual dalam satu kategori atau segmen pasar tertentu. Karakteristik portofolio merek yang optimal adalah kemampuan setiap merek di dalamnya untuk memaksimalkan ekuitas bersama sama dengan semua merek lain di dalamnya”. Pemasar umumnya harus menyeimbangkan antara cakupan pasar dengan biaya dan profitabilitas. Jika mereka dapat meningkakan laba dengan menanggalkan merek, portofolio itu terlalu besar jika mereka dapat meningkatkan laba dengan menambah merek, maka portofolio itu terlalu besar. Prinsip dasar merancang portofolio merek adalah memaksimalkan cakupan pasar, sehingga tidak ada pelanggan potensial yang diabaikan tetapi untuk meminimalkan tumpang tindih merek, jadi merek tidak bersaing untuk mendapatkan persetujuan pelanggan. Setiap merek harus didiferensiasikan secara jelas dan menarik segmen pasar yang cukup besar agar dapat menutup biaya produksi dan pemasarannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk merencanakan strategi dalam penetapan merek dapat menggunakan strategi keputusan penetapan merek. Dalam keputusan merek ada empat strategi umum yang sering digunakan yaitu: nama individual, nama keluarga selimut, nama keluarga terpisah untuk semua produk, dan nama korporat digabungkan dengan nama produk individual. Komponen kunci dari hampir seluruh strategi penetapan merek adalah perluasan merek dan portofolio merek. Dimana perluasan merek mempunyai keunggulan dan kekurangan terhadap produk maupun perusahaan. Sedangkan merek dapat memaksimalkan cakupan dan meminimalkan tumpang tindih dan ujungnya mengoptimalkan portofolio.

Bagi para pembaca khususnya perusahaan atau siapapun yang ingin menetapkan sebuah merek pada produknya, artikel ini bisa menjadi referensi untuk mengetahui bagaimana strategi yang dapat diterapkan untuk menetapkan merek pada produknya.


Daftar Rujukan

Kotler,P.,& Keller, K. (2009). Manajemen Pemasaran (13th ed.). Bob, S. Jakarta: Erlangga

Lhorief. (2010). Menciptakan Ekuitas Merek. Diambil 6 Juni 2016, dari
http://lhorief.blogspot.co.id/2010/06/menciptakan-ekuitas-merek.html


1 komentar: