Rabu, 08 Juni 2016

RISET PEMASARAN (Rusmala)

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksi memerlukan masukan berupa kritikan ataupun saran untuk mengetahui bagaimana produk mereka apakah disukai atau kurang disuakai di pasaran. Dalam hal ini Riset pemasaran sangat penting bagi perusahaan untuk memasarkan produk mereka. Riset pemasaran yaitu kegiatan menggali informasi dari para konsumen untuk memberika penilaian terhadap kelayakan produk yang ditawarkan di pasaran. Pemasar yang baik menginginkan informasi untuk membantu mereka menginterpretasikan kinerja masa lalu dan merencanakan kegiatan masa depan. Para pemasar membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, serta dapat dilakukan terhadap konsumen, pesaing, dan merek mereka. Perusahaan perlu mengetahui bagaimana cara membentuk riset pemasaran yang baik . Mereka perlu membuat keputusan taktis paling mungkin dalam jangka pendek dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Penemuan pencerahan konsumen dan pemahaman implikasi pemasarannya, sering kali dapat menghasilkan peluncuran produk yang sukses atau mempercepat pertumbuhan merek. Dalam Artilkel ini akan dibahas cara membentuk riset pemasaran yang baik dan apa saja tujuan peramalan permintaan pasar bagi perusahaan.
Cara membentuk Riset pemasaran yang baik haruslah melalui tahapan-tahapan yang panjang,berikut adalah tahapan dalam melakukan proses riset pemasaran
1.      Mendefinisikan Masalah, alternatif Keputusan, dan Tujuan Riset.
Manajer pemasaran harus berhati – hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu luas atau terlalu sempit bagi periset pemasaran. Jika terlalu luas, banyak informasi yang tidak dibutuhkan, begitu juga sebaliknya jika terlalu sempit maka informasi yang didapatkan kurang sehingga riset yang dilakukan tidak bisa maksimal.
2.      Menyusun Rencana Riset
Tahap selanjutnya dalam melakukan riset pemasaran adalah penyusunan rancangan yang paling efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Perancangan rencana riset membutuhkan keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrumen riset, rencana pengambilan sampel, dan metode kontak.Sumber data sendiri disini dibagi menjadi dua yaitu data primer yang berisi tentang data segar yang dikumpulkan untuk keperluan riset tertentu dan juga data sekunder yang berisi tentang data yang sudah ada sebelumnya. Para periset sendiri biasanya memulai penelitian mereka dengan data mengkaji data sekunder karena lebih hemat dan juga efisien. Bila data yang dibutuhkan tidak tersedia, atau data yang dibutuhkan sudah kadaluarsa, tidak akurat, dan tidak lengkap maka periset tersebut harus mengumpulkan data primer. Kebanyakan pula proyek riset pemasaran memerlukan pengumpulan data primer. Data primer dapat diperoleh melalui lima cara yaitu : observasi, kelompok fokus, survei, data perilaku, dan eksperimen.
  Riset Observasi adalah metode mengumpulkan data segar dengan mengamati para pelaku serta keadaan yang relevan. Semisal ketika kita ingin mengamati perilaku konsumen, kita bisa mengobservasi mereka secara langsung ketika mereka sedang berbelanja atau pada saat mengkonsumsi suatu produk.
  Riset Kelompok Fokus adalah kumpulan dari enam sampai sepuluh orang yang diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan lain dan bersama – sama membahas berbagai topik kepentingan. Para peserta yang hadir biasanya dibayar sekedarnya. Moderator riset profesional menyediakan pertanyaan dan penyelidikan yang didasarkan pada agenda diskusi yang telah dipersiapkan oleh manajer pemasaran yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa bahan yang tepat telah diliput. Walaupun riset kelompok fokus ternyata menjadi langkah eksplorasi yang bermanfaat, para periset harus mencegah penggeneralisasisan perasaan yang dilaporkan para peserta kelompok fokus terhadap keseluruhan pasar, karena ukuran sampel terlalu kecil dan sampel itu tidak ditarik secara acak.
  Riset Survei dilakukan perusahaan dengan mengadakan survei untuk mempelajari pengetahuan, keyakinan, preferensi, dan kepuasan orang, serta mengukur besarannya dalam populasi secara umum.
  Data Perilaku memberikan informasi tentang jejak perilaku konsumen terhadap pembelian suatu produk yang dapat dilihat dari data pelarikan di toko ( in score scanning data ), pembelian melalui katalog, dan basis data pelanggan. Dari data tersebut dapat dianalisis tentang preferensi konsumen terhadap sejumlah merek yang populer.
  Riset Eksperimen adalah riset yang paling sahih secara ilmiah, yang tujuannya adalah menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan yang tidak jelas tentang hasil pengamatan.
3.      Mengumpulkan Informasi
Tahap pengumpulan data umumnya tahap yang paling mahal dan paling sering terjadi kesalahan. Dalam kasus survei, misalnya, terdapat empat masalah utama yaitu sebagian responden sedang tidak berada di rumah atau sulit dihubungi, responden menolak, responden memberikan jawaban bias, dan pewawancara sendiri juga bersikap bias atau tidak jujur. Seorang pemasar yang cerdas mendapatkan data primer lewat survei online dari demografik yang sangat didambakan ketika mereka memainkan game.
4.      Menganalisis Informasi
Langkah berikutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan – temuan yang berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti membuat tabulasi dan distribusi frekuensinya. Rata – rata dan ukuran dispersi dihitung untuk variabel – variabel utama. Peneliti juga akan menerapkan sejumlah teknik statistik dan model keputusan yang lebih canggih dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.
5.      Menyajikan Hasil Temuan
Sebagai langkah riset pemasaran yang terakhir, para peneliti menyajikan temuan – temuan mereka. Peneliti harus menyajikan temuan – temuan mereka yang relevan dengan keputuan pemasaran utama yang dihadapi manajemen.
6.      Mengambil Keputusan
Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa temuan – temuan itu bisa mengalami berbagai kesesatan. Jika kepercayaan terhadap temuan itu rendah, mereka dapat memutuskan untuk tidak memperkenalkan hasil temuannya.
Sejumlah organisasi yang sedang tumbuh menggunakan satu sistem dukungan keputusan pemasaran untuk membantu para manajer pemasaran mereka mengambil satu keputusan yang lebih baik. John Little dari MTI mendefinisikan sistem dukungan keputusan pemasaran sebagai koordinasi kelompok data, sistem, alat, dan teknik dengan perangkat lunak dan perangkat keras pendukung yang digunakan organisasi untuk mengumpulkan dan menginterpretasi informasi yang relevan dari lingkungan dan dunia bisnis serta mengubahnya menjadi basis untuk melakukan tindakan pemasaran.

Peramalan Dan Pengukuran Permintaan
Salah satu alasan utama melakukan riset pemasaran adalah mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, per-tumbuhan dan potensi laba dari masing-masing peluang pasar. Peramalan penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk meningkatkan kas yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi oleh departemen manufaktur untuk menentukan kapasitas dan tingkat hasil; oleh departemen pembelian untuk mendapatkan jumlah persediaan yang benar; dan oleh departemen sumberdaya manusia digunakan untuk mempekerjakan jumlah pekerja yang diperlukan. Terakhir, departemen pemsaran bertanggung jawab untuk menyiapkan peramalan penjualan. Jika peramalannya cukup jauh dari hasil, perusahaan akan menghadapi kelebihan atau kekurangan persediaan. Peramalan penjualan didasarkan pada perkiraan permintaan. Manajer harus mendefinisikan apa yang mereka maksudkan dengan permintaan pasar.
         Dalam membentuk riset pemasaran yang baik haruslah melalui tahapan-tahapan yang panjang. Pertama mendefinisikan masalah, alternatif keputusan dan tujuan riset, kemudian menyusun rencana riset,mengumpulkan data informasi,menganalisis data informasi,menyajikan hasil temuan dan mengambil keputusan. Setelah melakukan riset pemasaran perusahaan melakukan peramalan penjualan, tujuannya adalah untuk meningkatkan kas yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi oleh departemen manufaktur untuk menentukan kapasitas dan tingkat hasil; oleh departemen pembelian untuk mendapatkan jumlah persediaan yang benar; dan oleh departemen sumberdaya manusia digunakan untuk mempekerjakan jumlah pekerja yang diperlukan.

Daftar Rujukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar