Selasa, 07 Juni 2016

MENGELOLA KUALITAS PELAYANAN (Excel A. P. Berelaku)

Sangatlah penting bagi seorang mahasiswa ekonomi yang nantinya akan bekerja dalam bidang pemasaran produk dan perusahaan untuk dapat mengetahui dan memahami apa-apa saja yang menjadi keinginan atau kemauan dari tiap-tiap pelanggan/konsumen. Karena nantinya, ia akan keluar dan bekerja sebagai seorang produsen yang bukan hanya memasarkan produk-produknya, tetapi juga memiliki sikap yang baik dalam menghadapi pelanggan. Salah satu contoh yaitu ketika ada seseorang yang membuka suatu toko pakaian. Ia bukan hanya fokus kepada kualitas produknya, tetapi ia juga harus memberikan pelayanan yang baik kepada setiap konsumennya. Ia harus bisa mengerti apa yang menjadi keinginan atau selera konsumen, serta melayani setiap konsumen yang datang ke toko miliknya tersebut dengan maksimal.
Untuk itulah, artikel mengenai “Mengelola Kualitas Pelayanan” ini sangat penting untuk diketahui oleh kita sebagai mahasiswa dalam rangka mempersiapkan diri ke dunia pekerjaan dimana nantinya mahasiswa bisa mengelola bagaimana caranya ia memberikan pelayanan/jasa yang terbaik kepada konsumen. Tidak hanya itu, sebagai seorang pekerja di bidang ekonomi, tidak cukup seseorang memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan kualitas pelayanan saja, tetapi ia juga harus memiliki pengetahuan yang baik dalam mempertahankan kualitas pelayanan yang telah dibangun sebelumnya.
Di dalam artikel ini, akan dibahas mengenai 2 topik utama yaitu mengenai bagaimana cara mengelola kualitas pelayanan dan tentang bagaimana cara mempertahankan kualitas dari pelayanan tersebut. Karena seperti yang dikatakan sebelumnya, seseorang yang bergelut di bidang ekonomi khususnya pemsaran harus bisa mengetahui dan melayani dengan baik kepada konsumen serta mempertahankan kualitas dari pelayanan tersebut agar konsumen tersebut tetap puas dan selalu ingin bekerja sama dengan kita.

MENGELOLA KUALITAS JASA
Salah satu cara utama bagi perusahaan jasa untuk menyatakan keunggulan dirinya adalah dengan selalu memberikan kualitas jasa yang lebih tinggi dari para pesaingnya (Kottler, 2005, hlm. 85). Masalah-masalah dalam pemberian pelayanan jasa selalu muncul, tetapi dapat dihindari dengan selalu berusaha untuk memberikan jasa pelayanan yang terbaik dan belajar dari kesalahan masa lalu yang telah diatasi sebagai cerminan dan pegangan untuk perbaikan kualitas jasa di masa yang akan datang.
Menurut Tjiptono (2002, hlm. 25) Jasa memiliki 4 karakteristik yang membedakan dengan produk fisik. Adapun karakteristik jasa tersebut adalah sbb:
1.      Intangible atau tidak berwujud
Jasa merupakan produk yang tidak nyata sehingga tidak bisa dilihat, dirasakan, didengar atau dikecap sebelum jasa itu dibeli. Oleh karena itu, tugas pemberi jasa di sini adalah mengelola keterangan atau informasi untuk mewujudkan produk yang tidak berwujud, atau berusaha memvisualisasikan produk yang ditawarkan. Misalnya, seseorang yang menjalani pengencangan kulit wajah tidak dapat melihat hasilnya sebelum membeli jasa itu.
2.      Inseparability atau tak terpisahkan.
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat berbagai penjualan dan kemudian baru dikonsumsi. Ada interaksi penyedia-klien adalah ciri khusus dari pemasaran jasa baik klien dan penyedia jasa mempengaruhi hasil jasa. Misalnya : konsumen akan tidak puas apabila suatu konser Justin Bieber gagal ditampilkan karena sakit dan digantikan dengan Judika.
3.      Variability atau Bervariasi
Bidang jasa pada sesungguhnya sangat berubah-ubah. Hal ini disebabkan karena jasa sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, dan dimana disajikan. Perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah ke arah pengendalian kualitas. Pertama adalah investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang baik. Perusahaan penerbangan, perbankan, dan perhotelan menghabiskan banyak dana untuk melatih karyawannya dalam menyediakan jasa. Kedua adalah menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi. Hal ini dibantu dengan menyiapkan suatu cetakan biro jasa yang menggambarkan prose dan peristiwa jasa dalam sebuah bagan arus, dengan tujuan untuk mengenali titik-titik kemungkinan kegagalan pemberian jasa. Ketiga adalah memantau kepuasan pelanggan lewat sistem saran dan keluhan, survei pelanggan, dan belanja perbandingan, sehingga pelayanan yang kurang dapat dideteksi dan diperbaiki.
4.      Perishability atau mudah lenyap
Jasa tak dapat disimpan dan mudah hilang, juga permintaan jasa dapat berubah-ubah menurut musim dan waktu. Oleh karena itu, jasa menimbulkan tantangan dalam bidang perencanaan, penetapan harga dan promosi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industry jasa tersebut. Misalnya : perusahaan transportasi umum harus lebih memiliki lebih banyak kendaraan karena permintaan pada jam sibuk, bahkan jika permintaannya cukup merata sepanjang hari.

MEMPERTAHANKAN KUALITAS JASA
Ada beberapa perbaikan cara untuk memperhatikan kualitas jasa (Pemasaran produk jasa?, n.d), yaitu:
1.      Memberikan dukungan dan dorongan bagi karyawan yang berada di garis depan berupa otoritas tanggung jawab dan rangsangan untuk mengenali, peduli dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen.
2.      Mengembangkan moto “terobsesi kepada konsumen”. Yaitu selalu memberikan kepuasan kepada kebutuhan konsumen terutama konsumen yang sudah terbukti kesetiaannya.
3.      Melakukan komitmen terhadap kualitas, yaitu terhadap reformasi pelayanan dan bukan hanya keuangan dan bukan mengembangkan standar kualitas pelayanan yang tinggi senantiasa.
4.      Memantau performasi pelayanan baik terhadap pelayanan perusahaan itu sendiri maupun pesaingnya. Metode yang digunakan dapat berupa belanja perbandingan, survei pelanggan, kertas saran dan keluhan.
5.      Selalu mengkomunikasikan kepedulian terhadap kualitas pelayanan kepada para karyawan dan menyediakan performansi umpan balik.
6.      Perusahaan harus memuaskan karyawannya seperti memuaskan para pelanggannya misalnya menciptakan lingkungan yang memberi dukungan kepada karyawan melebihi pelayanan terhadap performansi pelayanan yang baik dan memonitor kepuasan kerja. Hubungan yang baik antara para karyawan akan memberikan dukungan yang positif terhadap hubungan dengan pelanggan.



Jadi, jasa itu lebih merupakan penampilan kinerja dibanding sebagai suatu benda, dan karena jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud maka jasa hanyalah dirasakan dan dialami bukan dimiliki. Pelanggan diharapkan dapat terlibat secara aktif dalam proses penciptaan pelayanan, delivery, dan pemakaian jasa tersebut.

Salah satu cara utama bagi perusahaan jasa untuk menyatakan keunggulan dirinya adalah dengan selalu memberikan kualitas jasa yang lebih tinggi dari para pesaingnya. Masalah-masalah dalam pemberian pelayanan jasa selalu muncul akan tetapi, dapat dihindari dengan selalu berusaha untuk memberikan jasa pelayanan yang terbaik dan belajar dari kesalahan masa lalu yang telah diatasi sebagai cerminan dan pegangan untuk perbaikan kualitas jasa di masa yang akan datang.

Sebagai seorang yang akan terjun ke dunia kerja, tentu saja setiap mahasiswa harus mengetahui dan memahami mengenai pelayanan atau jasa kepada pelanggan. Untuk itu, kelompok kami sangat menyarankan agar setiap pelaku ekonomi khususnya yang bertindak sebagai produsen harus bisa mengelola pelayanan atau jasa yang diberikan oleh mereka kepada pelanggan atau konsumen, dalam rangka menjaga konsumen tersebut agar tidak “lari” ke produsen atau penjual lain.

DAFTAR RUJUKAN
Kotler, Philip (2003). Marketing Management, 11th Edition. Prentice Hall.Inc. New Jersey.
Tjiptono, Fandy (2002). Manajemen Jasa. Yogyakarta. Penerbita Andi Offest.
Pemasaran Produk Jasa (n.d). Diambil 29 Mei 2016, dari http://rajapresentasi.com/2008/12/pemasaran-produk-jasa-service-marketing/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar