Perkembangan ekonomi
mengakibatkan persaingan yang meningkat di dalam dunia industri. Untuk menjadi
pemenang dalam persaingan ini diperlukan berbagai faktor, misalnya inovasi,
kemampuan berbisnis yang baik,pemasar yang profesional, dan masih banyak lagi.
Salah satu inovasi badan usaha yang cukup sukses sekarang ini adalah waralaba
(franchising). Dalam keseharian, yang paling sering kita temui adalah waralaba
di bidang makanan.
Bisnis makanan telah menjadi wahana yang sejak dulu
memiliki prospek bisnis yang sangat menguntungkan. Berbagai jenis makanan
banyak menghiasi sepanjang jalan di kota-kota besar. Hal itu karena banyak
ditawarkan bisnis waralaba makanan dengan modal relatif kecil namun keuntungan
yang dijanjikan cukup besar.
Tentunya kesuksesan sebuah bisnis dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Salah satu dari faktor-faktor tersebut adalah merek yang kuat. Saat ini
merek memainkan sejumlah peran penting yang meningkatkan hidup konsumen dan
meningkatkan nilai keuangan perusahaan. Merek juga melaksanakan fungsi-fungsi
yang berharga bagi perusahaan.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai cara membangun
merek yang kuat pada waralaba makanan. Selain itu, juga akan dibahas mengenai
cara mengelola merek yang sudah terbentuk agar efektif. Diharapkan artikel ini
bisa menjadi sumber wawasan bagi setiap orang yang akan memulai usaha
franchising maupun orang-orang yang tertarik dalam dunia bisnis.
Cara Membangun Merek
yang Kuat
Pertama, akan dibahas mengenai pengertian merek. Merek
adalah suatu nama, kata, tanda, simbol atau desain atau kombinasi dari semuanya
yang mengidentifikasi pembuat atau penjual produk dan jasa tertentu (P.Kotler
& Keller, 2008). Sedangkan pengertian waralaba adalah izin untuk
mengoperasikan sebuah bisnis yang dimiliki secara individual seolah-olah itu
adalah bagian dari rantai gerai atau toko (Pride, Hughes & Kapoor, 2014). Banyak waralaba yang meraih kesuksesan dengan
menciptakan merek yang unik sehingga mengena dalam benak konsumen. Merek yang
unik pun bisa menjadi daya tarik karena akan memancing rasa penasaran konsumen
dan akhirnya mereka mau mencoba produk tersebut.
Secara umum merek yang
kuat menurut Philip (2011) adalah
1. Berharga, yaitu dalam pengembangan
mereka dapat membantu pengusaha untuk membuka peluang dan menetralisir ancaman
lingkungan persaingan.
2.
Jarang dimiliki oleh kompetitor saat ini
maupun kompetitor potensial.
3.
Mahal untuk ditiru
4.
Tidak ada pengganti atau substitutor
strategis
Poin kedua pada ciri merek yang kuat menunjukkan bahwa
merek yang kita buat harus inovatif, unik. Contohnya sekarang ini terdapat
Burger Tahu, Tahu Tongkat Jan Oenak, Lele Saurus, dan sebagainya. Mahal untuk
ditiru maksudnya adalah merek dilindungi oleh hak paten, sehingga untuk membuka
usaha tersebut terwaralaba (orang atau organisasi yang membeli waralaba) harus
membayar biaya waralaba pada pewaralaba.
Di dalam merek juga
terdapat unsur kemasan. Kemasan juga dapat dilindungi melalui hak cipta dan
rancangan hak milik. Kemasan juga menjadi penentu kesuksesan sebuah waralaba
makanan. Kemasan produk di industri makanan menduduki peran terpenting dalam
proses distribusi dan pemasaran produk. Kemasan menarik akan meningkatkan
jumlah penjualan produk.
Kita bisa ambil contoh, Restoran Lele Saurus di Yogyakarta,
restoran ini merupakan restoran yang mengkhususkan diri menjual segala olahan
ikan lele. Menu-menunya sangat variatif (inovasi). Kemasan yang unik dan
menonjol membuat brand Lele Saurus menjadi cepat dikenal oleh masyarakat luas.
Mereknya sangat unik dan lucu, membuat masyarakat tertarik. Hal ini juga
didukung oleh fasilitas, layanan, serta kualitas makanannya yang baik.
Menurut Kotler dan
Keller dalam bukunya yang berjudul Manajemen
pemasaran jilid 1 tahun 2008, ada enam kriteria utama untuk memilih elemen
merek :
· - Dapat diingat
· - Berarti
· - Dapat disukai
· - Dapat ditransfer
· - Dapat disesuaikan
· - Dapat dilindungi
Dapat disukai artinya
merek tersebut menarik secara visual, verbal, dan cara lainnya. Dapat
disesuaikan artinya merek tersebut dapat diperbarui.
Cara Mengelola Merek
yang Sudah Terbentuk
Pengelolaan merek yang efektif membutuhkan tindakan
pemasaran jangka panjang. Karena respon pelanggan terhadap aktivitas pemasaran
tergantung pada apa yang mereka ketahui tentang sebuah merek, tindakan
pemasaran jangka pendek, dengan mengubah pengetahuan merek, sangat mempengaruhi
peningkatan atau penurunan kesuksesan jangka panjang tindakan pemasaran di masa
depan.
Pertama, kita harus
melakukan penguatan merek. Merek diperkuat oleh tindakan pemasaran yang secara
konsisten menyampaikan arti suatu merek dalam hal
1 1. Produk apa yang direpresentasikan oleh
merek, apa manfaat inti yang diberikan, dan kebutuhan apa yang dipenuhi.
2. Bagaimana merek membuat produk menjadi
unggul, dimana asosiasi merek yang kuat, disukai dan unik harus ada dalam
pikiran konsumen.
Dalam hal 2 poin di atas, kita mengambil contoh Pizza Hut
Indonesia. Pizza Hut awalnya merupakan restoran cepat saji asal Amerika
Serikat. Pizza Hut pertama kali dibuka di Indonesia pada tahun 1984. Sampai
saat ini pizza hut menjadi pemimpin waralaba di bidang pizza di Indonesia
(tidak ada merek lain yang mampu menandingi eksistensinya di Indonesia). Di
setiap kota terdapat banyak gerai pizza hut.
Apa
yang ada dalam pikiran konsumen di Indonesia mengenai pizza, langsung tertuju
pada Pizza Hut. Ini menunjukkan kuatnya posisi merek tersebut dalam benak
konsumen. Kuatnya merek tersebut didukung oleh strategi bisnis pizza hut. Pizza
Hut memiliki komitmen jangka panjang dalam mengembangkan bisnisnya,
seperti selalu beradaptasi terhadap perkembangan trend, inovasi
teknologi dan selalu berorientasi kepada pasar, serta melakukan riset berkala
untuk memantau perkembangan bisnis baik dari sisi brand image maupun customer experience
monitoring, serta mengembangkan
budaya yang mendalam dan kokoh dimana setiap karyawan dapat membangun pola
pikir yang berorientasi pada customer dan sales, memberikan diferensiasi
merek yang sangat kompetitif, menjalin kelancaran hubungan dengan karyawan
dan konsumen, mempertahankan konsistensi hasil yang telah tercapai, yang pada
akhirnya akan mewujudkan merek yang digemari oleh konsumen di dunia.
Dari strategi
Pizza hut tersebut terdapat strategi revitalisasi merek. Hal pertama yang harus
dilakukan dalam merevitalisasi merek adalah memahami sumber-sumber apa dari
ekuitas merek yang bisa dipakai sebagai langkah awal (Kotler & Keller,
2008). Hal tersebut terlihat dari segi pengembangan mengikuti trend masyarakat,
peremajaan dengan teknologi baru sehingga output/ hasil produksi bisa lebih
efisien, dan masih banyak lagi cara yang dapat diterapkan oleh pemasar.
Dengan cara tersebut suatu usaha tidak akan mudah tergerus
oleh perkembangan zaman dan malah bisa menjadi suatu usaha yang semakin kuat.
Merek menawarkan sejumlah manfaat bagi pelanggan
dan perusahaan. Merek merupakan asset tak berwujud yang berharga yang perlu
dikelola dengan seksama. Kunci dari penetapan merek adalah membuat pelanggan
menyadari perbedaan di antara merek-merek dalam sebuah kategori produk.
Strategi penetapan merek untuk sebuah waralaba
mengidentifikasi elemen mana yang dipilih waralaba untuk diterapkan ke berbagai
produk yang mereka jual. Dalam perluasan merek, sebuah usaha menggunakan merek
yang sudah mapan untuk memperkenalkan produk baru. Perluasan potensial harus
dinilai dari seberapa efektif perluasan nantinya mampu mengangkat ekuitas merek
yang sudah ada ke produk baru, dan juga seberapa efektif perluasan, pada
gilirannya, berkontribusi pada ekuitas dari merek induknya.
Semoga dengan dibuatnya artikel ini bisa memberikan
informasi bagi setiap orang yang akan membuka usaha waralaba maupun sebagai
pengetahuan bagi setiap orang yang tertarik pada bisnis. Sebagai penulis saya
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak maupun sumber yang terlibat dalam
penulisan artikel ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan, ejaan,
dan lainnya. Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk lebih baiknya
penulisan karya tulis selanjutnya.
Daftar
Rujukan
Kotler & Keller.
2008. Manajemen Pemasaran Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Pride, Hughes &
Kapoor.2014. Pengantar Bisnis Manajemen.
Jakarta: Erlangga
http://sukses
bisnis usaha.co.id/lima tips membangun bisnis franchise
http://sukses
bisnis usaha.co.id/keuntungan membangun bisnis franchise
Tidak ada komentar:
Posting Komentar