Selasa, 07 Juni 2016

Membangun Merek yang Kuat Pada Waralaba Makanan (Diana Novita Sari)

       Perkembangan ekonomi mengakibatkan persaingan yang meningkat di dalam dunia industri. Untuk menjadi pemenang dalam persaingan ini diperlukan berbagai faktor, misalnya inovasi, kemampuan berbisnis yang baik,pemasar yang profesional, dan masih banyak lagi. Salah satu inovasi badan usaha yang cukup sukses sekarang ini adalah waralaba (franchising). Dalam keseharian, yang paling sering kita temui adalah waralaba di bidang makanan.

          Bisnis makanan telah menjadi wahana yang sejak dulu memiliki prospek bisnis yang sangat menguntungkan. Berbagai jenis makanan banyak menghiasi sepanjang jalan di kota-kota besar. Hal itu karena banyak ditawarkan bisnis waralaba makanan dengan modal relatif kecil namun keuntungan yang dijanjikan cukup besar.

          Tentunya kesuksesan sebuah bisnis dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu dari faktor-faktor tersebut adalah merek yang kuat. Saat ini merek memainkan sejumlah peran penting yang meningkatkan hidup konsumen dan meningkatkan nilai keuangan perusahaan. Merek juga melaksanakan fungsi-fungsi yang berharga bagi perusahaan.

          Dalam artikel ini akan dibahas mengenai cara membangun merek yang kuat pada waralaba makanan. Selain itu, juga akan dibahas mengenai cara mengelola merek yang sudah terbentuk agar efektif. Diharapkan artikel ini bisa menjadi sumber wawasan bagi setiap orang yang akan memulai usaha franchising maupun orang-orang yang tertarik dalam dunia bisnis.

Cara Membangun Merek yang Kuat
          Pertama, akan dibahas mengenai pengertian merek. Merek adalah suatu nama, kata, tanda, simbol atau desain atau kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasi pembuat atau penjual produk dan jasa tertentu (P.Kotler & Keller, 2008). Sedangkan pengertian waralaba adalah izin untuk mengoperasikan sebuah bisnis yang dimiliki secara individual seolah-olah itu adalah bagian dari rantai gerai atau toko (Pride, Hughes & Kapoor, 2014).  Banyak waralaba yang meraih kesuksesan dengan menciptakan merek yang unik sehingga mengena dalam benak konsumen. Merek yang unik pun bisa menjadi daya tarik karena akan memancing rasa penasaran konsumen dan akhirnya mereka mau mencoba produk tersebut.

Secara umum merek yang kuat menurut Philip (2011) adalah
1.  Berharga, yaitu dalam pengembangan mereka dapat membantu pengusaha untuk membuka peluang dan menetralisir ancaman lingkungan persaingan.
2.     Jarang dimiliki oleh kompetitor saat ini maupun kompetitor potensial.
3.     Mahal untuk ditiru
4.     Tidak ada pengganti atau substitutor strategis

          Poin kedua pada ciri merek yang kuat menunjukkan bahwa merek yang kita buat harus inovatif, unik. Contohnya sekarang ini terdapat Burger Tahu, Tahu Tongkat Jan Oenak, Lele Saurus, dan sebagainya. Mahal untuk ditiru maksudnya adalah merek dilindungi oleh hak paten, sehingga untuk membuka usaha tersebut terwaralaba (orang atau organisasi yang membeli waralaba) harus membayar biaya waralaba pada pewaralaba.

        Di dalam merek juga terdapat unsur kemasan. Kemasan juga dapat dilindungi melalui hak cipta dan rancangan hak milik. Kemasan juga menjadi penentu kesuksesan sebuah waralaba makanan. Kemasan produk di industri makanan menduduki peran terpenting dalam proses distribusi dan pemasaran produk. Kemasan menarik akan meningkatkan jumlah penjualan produk.

      Kita bisa ambil contoh, Restoran Lele Saurus di Yogyakarta, restoran ini merupakan restoran yang mengkhususkan diri menjual segala olahan ikan lele. Menu-menunya sangat variatif (inovasi). Kemasan yang unik dan menonjol membuat brand Lele Saurus menjadi cepat dikenal oleh masyarakat luas. Mereknya sangat unik dan lucu, membuat masyarakat tertarik. Hal ini juga didukung oleh fasilitas, layanan, serta kualitas makanannya yang baik.

Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya yang berjudul Manajemen pemasaran jilid 1 tahun 2008, ada enam kriteria utama untuk memilih elemen merek :
·        -  Dapat diingat
·        - Berarti
·        - Dapat disukai
·        - Dapat ditransfer
·        - Dapat disesuaikan
·        - Dapat dilindungi

Dapat disukai artinya merek tersebut menarik secara visual, verbal, dan cara lainnya. Dapat disesuaikan artinya merek tersebut dapat diperbarui.

Cara Mengelola Merek yang Sudah Terbentuk
       Pengelolaan merek yang efektif membutuhkan tindakan pemasaran jangka panjang. Karena respon pelanggan terhadap aktivitas pemasaran tergantung pada apa yang mereka ketahui tentang sebuah merek, tindakan pemasaran jangka pendek, dengan mengubah pengetahuan merek, sangat mempengaruhi peningkatan atau penurunan kesuksesan jangka panjang tindakan pemasaran di masa depan.

Pertama, kita harus melakukan penguatan merek. Merek diperkuat oleh tindakan pemasaran yang secara konsisten menyampaikan arti suatu merek dalam hal
1  1. Produk apa yang direpresentasikan oleh merek, apa manfaat inti yang diberikan, dan kebutuhan apa yang dipenuhi.
   2. Bagaimana merek membuat produk menjadi unggul, dimana asosiasi merek yang kuat, disukai dan unik harus ada dalam pikiran konsumen.

          Dalam hal 2 poin di atas, kita mengambil contoh Pizza Hut Indonesia. Pizza Hut awalnya merupakan restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Pizza Hut pertama kali dibuka di Indonesia pada tahun 1984. Sampai saat ini pizza hut menjadi pemimpin waralaba di bidang pizza di Indonesia (tidak ada merek lain yang mampu menandingi eksistensinya di Indonesia). Di setiap kota terdapat banyak gerai pizza hut.

Apa yang ada dalam pikiran konsumen di Indonesia mengenai pizza, langsung tertuju pada Pizza Hut. Ini menunjukkan kuatnya posisi merek tersebut dalam benak konsumen. Kuatnya merek tersebut didukung oleh strategi bisnis pizza hut. Pizza Hut memiliki komitmen jangka panjang dalam mengembangkan bisnisnya, seperti selalu beradaptasi terhadap perkembangan trend, inovasi teknologi dan selalu berorientasi kepada pasar, serta melakukan riset berkala untuk memantau perkembangan bisnis baik dari sisi brand image maupun customer experience monitoring, serta mengembangkan budaya yang mendalam dan kokoh dimana setiap karyawan dapat membangun pola pikir yang berorientasi pada customer dan sales, memberikan diferensiasi merek yang sangat kompetitif, menjalin kelancaran hubungan dengan karyawan dan konsumen, mempertahankan konsistensi hasil yang telah tercapai, yang pada akhirnya akan mewujudkan merek yang digemari oleh konsumen di dunia.

          Dari strategi Pizza hut tersebut terdapat strategi revitalisasi merek. Hal pertama yang harus dilakukan dalam merevitalisasi merek adalah memahami sumber-sumber apa dari ekuitas merek yang bisa dipakai sebagai langkah awal (Kotler & Keller, 2008). Hal tersebut terlihat dari segi pengembangan mengikuti trend masyarakat, peremajaan dengan teknologi baru sehingga output/ hasil produksi bisa lebih efisien, dan masih banyak lagi cara yang dapat diterapkan oleh pemasar.

Dengan cara tersebut suatu usaha tidak akan mudah tergerus oleh perkembangan zaman dan malah bisa menjadi suatu usaha yang semakin kuat.

Merek  menawarkan sejumlah manfaat bagi pelanggan dan perusahaan. Merek merupakan asset tak berwujud yang berharga yang perlu dikelola dengan seksama. Kunci dari penetapan merek adalah membuat pelanggan menyadari perbedaan di antara merek-merek dalam sebuah kategori produk.

          Strategi penetapan merek untuk sebuah waralaba mengidentifikasi elemen mana yang dipilih waralaba untuk diterapkan ke berbagai produk yang mereka jual. Dalam perluasan merek, sebuah usaha menggunakan merek yang sudah mapan untuk memperkenalkan produk baru. Perluasan potensial harus dinilai dari seberapa efektif perluasan nantinya mampu mengangkat ekuitas merek yang sudah ada ke produk baru, dan juga seberapa efektif perluasan, pada gilirannya, berkontribusi pada ekuitas dari merek induknya.

          Semoga dengan dibuatnya artikel ini bisa memberikan informasi bagi setiap orang yang akan membuka usaha waralaba maupun sebagai pengetahuan bagi setiap orang yang tertarik pada bisnis. Sebagai penulis saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak maupun sumber yang terlibat dalam penulisan artikel ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan, ejaan, dan lainnya. Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk lebih baiknya penulisan karya tulis selanjutnya.

Daftar Rujukan
Kotler & Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Pride, Hughes & Kapoor.2014. Pengantar Bisnis Manajemen. Jakarta: Erlangga
http://sukses bisnis usaha.co.id/lima tips membangun bisnis franchise

http://sukses bisnis usaha.co.id/keuntungan membangun bisnis franchise

Tidak ada komentar:

Posting Komentar