Manusia
pasti membutuhkan barang dan jasa untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
mereka. Kebutuhan ini dipenuhi oleh para produsen yang melakukan kegiatan
produksi. Menurut Ahyari (2002) proses produksi
adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan
jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Dalam ilmu
ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan
dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam
diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam
maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai
faktor fisik. Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor
produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber
daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship),
dan sumber daya informasi (information resources) (Griffin, 2006). Kegiatan produksi tidak dapat
berjalan tanpa adanya faktor yang mempengaruhi. Oleh karena itu penulis akan
membahas mengenai apa saja yang menjadi faktor produksi agar kegiatan produksi
dapat berjalan.
Tenaga Kerja (Labor)
Produksi memanfaatkan semua sumber daya yang ada untuk
menjalankan kegiatannya. Salah satu sumber daya yang digunakan adalah tenaga
kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, kegiatan produksi tidak dapat berjalan karena
tidak ada orang yang memimpin, mengkoordinir, dan membuat produk. Faktor produksi
tenaga kerja dikelompokkan berdasarkan kualitas yaitu kemampuan serta keahlian,
dan berdasarkan sifat kerjanya (Griffin, 2006).
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga
kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memperlukan
pendidikan agar dia mempunyai keahlian khusus untuk mendapatkan posisi tinggi
seperti direktur perusahaan. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang
membutuhkan keterampilan khusus tertentu sehingga dia memiliki keahlian yang
lebih di bidangnya seperti tukang jahit dalam industri pakaian. Tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan
pendidikan dan ketrampilan khusus untuk menjalankan pekerjaannya seperti tukang
sapu.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi
tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani tenaga kerja
yang bekerja menggunakan pikiran dan perasaannya seperti konsultan dan
pengacara. Sedangkan tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang pekerjaannya
menggunakan kekuatan fisik seperti tukang pemecah batu.
Modal (Capital)
Faktor produksi ini merupakan benda
yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa
(Sukirno, 2013, hlm 6). Modal digolongkan berdasarkan sumber, wujud, pemilik,
dan sifat (Mulyani, 2009, hml 16). Modal berdasarkan sumber dibagi menjadi dua
yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang bersumber
atau berasal dari perusahaan atau pemilik yang memiliki usaha itu sendiri.
Sedangkan modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan seperti
pinjaman dari bank.
Modal berdasarkan wujudnya dibagi
menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat
dilihat dalam bentuk nyata di proses produksi seperti gedung dan mesin.
Sedangkan modal abstrak adalah modal yang tidak dapat dilihat bentuk nyata
tetapi memiliki arti penting bagi perusahaan seperti hak merek.
Modal berdasarkan kepemilikannya
dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal
yang berasal dari perseorangan dan pendapatan yang diperoleh dari penanaman
modal itu akan menjadi miliknya sendiri. Sedangkan modal masyarakat adalah
modal yang berasal dari pemerintah dan pendapatan yang diperoleh dari penanaman
modal itu akan digunakan untuk kepentingan umum dalam kegiatan produksi seperti
rumah sakit umum milik pemerintah.
Modal
berdasarkan sifatnya dibagi menjadi modal tetap dan modal lancar. Modal tetap
adalah modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang saat proses produksi
seperti gedung. Sedangkan modal lancar adalah modal yang satu kali pakai
langsung habis digunakan saat proses produksi.
Sumber Daya Fisik (Physical
Resources)
Faktor produksi yang disediakan oleh alam, seperti tanah,
berbagai jenis barang tambang, hasil hutan, dan sumber daya alam yang dapat
dijadikan modal (Sukirno, 2013, hlm 6). Penggunaan sumber daya ini tentunya
digunakan dengan memikirkan akibat apa yang akan timbul jika sumber daya fisik
ini di ambil secara terus menerus. Sehingga perusahaan harus memikirkan solusi
untuk masalah ini. Seperti perusahaan kertas yang menebang pohon sebagai bahan
baku utama harus melakukan program tebang pilih dan melakukan penanaman kembali
agar hutan tidak menjadi gundul.
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Faktor produksi kewirausahaan merupakan keahlian atau
kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengendalikan faktor-faktor
produksi (Griffin, 2006). Ini berkaitan dengan tenaga kerja terdidik
dimana tenaga kerja ini harus menempuh pendidikan agar dia dapat memberi
keputusan jika terjadi masalah di perusahaan dan dapat menjadi pemimpin bagi orang yang mempunya
jabatan dibawahnya.
Sumber Daya Informasi (Information
Resources)
Menurut Griffin
(2006) faktor produksi sumber daya informasi merupakan semua data yang
diperlukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi. Data ini bisa
berupa informasi kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan
data ekonomi lainnya. Dengan adanya informasi ini perusahaan akan lebih mudah
untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi mereka akan di
jalankan seperti apa.
Demikian penjelasan yang dapat
penulis dsampaikan. Di sini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa faktor
produksi yang dapat menjalankan proses produksi ada lima hal. Lima hal tersebut
adalah tenaga kerja (labor), modal
(capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), sumber daya informasi (information
resources). Masing-masing faktor produksi ini dibagi lagi menjadi beberapa
bagian berdasarkan kriterianya. Setiap faktor produksi mempunyai peran
tersendiri dalam proses produksi. Penulis juga bermaksud memberi saran kepada
pembaca agar mengetahui lebih jauh apa saja faktor produksi itu. Ini bertujuan
agar para pembaca yang ingin menjalankan produksi paham dengan segala sesuatu
yang berkaitan dengan kegiatan produksi.
Daftar
referensi
Griffin R. (2006). Business.
New Jersey: Pearson Education. Diambil 3 Februari 2016, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi.
Mulyani, S. N., Mahfudz,
A., & Permana, L. (2009). Ekonomi
1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sukirno, S. (2013). Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar