Rabu, 08 Juni 2016

Mengenal Berbagai Macam Faktor Produksi (Aulia Rofiatul Afifa)

Manusia pasti membutuhkan barang dan jasa untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Kebutuhan ini dipenuhi oleh para produsen yang melakukan kegiatan produksi. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Dalam ilmu ekonomi, faktor  produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik. Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources) (Griffin, 2006). Kegiatan produksi tidak dapat berjalan tanpa adanya faktor yang mempengaruhi. Oleh karena itu penulis akan membahas mengenai apa saja yang menjadi faktor produksi agar kegiatan produksi dapat berjalan.

Tenaga Kerja (Labor)
Produksi memanfaatkan semua sumber daya yang ada untuk menjalankan kegiatannya. Salah satu sumber daya yang digunakan adalah tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, kegiatan produksi tidak dapat berjalan karena tidak ada orang yang memimpin, mengkoordinir, dan membuat produk. Faktor produksi tenaga kerja dikelompokkan berdasarkan kualitas yaitu kemampuan serta keahlian, dan berdasarkan sifat kerjanya (Griffin, 2006).
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memperlukan pendidikan agar dia mempunyai keahlian khusus untuk mendapatkan posisi tinggi seperti direktur perusahaan. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang membutuhkan keterampilan khusus tertentu sehingga dia memiliki keahlian yang lebih di bidangnya seperti tukang jahit dalam industri pakaian. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan ketrampilan khusus untuk menjalankan pekerjaannya seperti tukang sapu.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani tenaga kerja yang bekerja menggunakan pikiran dan perasaannya seperti konsultan dan pengacara. Sedangkan tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang pekerjaannya menggunakan kekuatan fisik seperti tukang pemecah batu.

Modal (Capital)
            Faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa (Sukirno, 2013, hlm 6). Modal digolongkan berdasarkan sumber, wujud, pemilik, dan sifat (Mulyani, 2009, hml 16). Modal berdasarkan sumber dibagi menjadi dua yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang bersumber atau berasal dari perusahaan atau pemilik yang memiliki usaha itu sendiri. Sedangkan modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan seperti pinjaman dari bank.
            Modal berdasarkan wujudnya dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat dalam bentuk nyata di proses produksi seperti gedung dan mesin. Sedangkan modal abstrak adalah modal yang tidak dapat dilihat bentuk nyata tetapi memiliki arti penting bagi perusahaan seperti hak merek.
            Modal berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang berasal dari perseorangan dan pendapatan yang diperoleh dari penanaman modal itu akan menjadi miliknya sendiri. Sedangkan modal masyarakat adalah modal yang berasal dari pemerintah dan pendapatan yang diperoleh dari penanaman modal itu akan digunakan untuk kepentingan umum dalam kegiatan produksi seperti rumah sakit umum milik pemerintah.
Modal berdasarkan sifatnya dibagi menjadi modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang saat proses produksi seperti gedung. Sedangkan modal lancar adalah modal yang satu kali pakai langsung habis digunakan saat proses produksi.

Sumber Daya Fisik (Physical Resources)
            Faktor produksi yang disediakan oleh alam, seperti tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan, dan sumber daya alam yang dapat dijadikan modal (Sukirno, 2013, hlm 6). Penggunaan sumber daya ini tentunya digunakan dengan memikirkan akibat apa yang akan timbul jika sumber daya fisik ini di ambil secara terus menerus. Sehingga perusahaan harus memikirkan solusi untuk masalah ini. Seperti perusahaan kertas yang menebang pohon sebagai bahan baku utama harus melakukan program tebang pilih dan melakukan penanaman kembali agar hutan tidak menjadi gundul.

Kewirausahaan (Entrepreneurship)
            Faktor produksi kewirausahaan merupakan keahlian atau kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengendalikan faktor-faktor produksi (Griffin, 2006).  Ini berkaitan dengan tenaga kerja terdidik dimana tenaga kerja ini harus menempuh pendidikan agar dia dapat memberi keputusan jika terjadi masalah di perusahaan dan dapat  menjadi pemimpin bagi orang yang mempunya jabatan dibawahnya.

Sumber Daya Informasi (Information Resources)
            Menurut Griffin (2006) faktor produksi sumber daya informasi merupakan semua data yang diperlukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi. Data ini bisa berupa informasi kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data ekonomi lainnya. Dengan adanya informasi ini perusahaan akan lebih mudah untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi mereka akan di jalankan seperti apa.
            Demikian penjelasan yang dapat penulis dsampaikan. Di sini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa faktor produksi yang dapat menjalankan proses produksi ada lima hal. Lima hal tersebut adalah tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), sumber daya informasi (information resources). Masing-masing faktor produksi ini dibagi lagi menjadi beberapa bagian berdasarkan kriterianya. Setiap faktor produksi mempunyai peran tersendiri dalam proses produksi. Penulis juga bermaksud memberi saran kepada pembaca agar mengetahui lebih jauh apa saja faktor produksi itu. Ini bertujuan agar para pembaca yang ingin menjalankan produksi paham dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan produksi.

Daftar referensi
Griffin R. (2006). Business. New Jersey: Pearson Education. Diambil 3 Februari 2016, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi.
Mulyani, S. N., Mahfudz, A., & Permana, L. (2009). Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sukirno, S. (2013). Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar