Rabu, 08 Juni 2016

Hubungan Lingkungan dalam Aktifitas Organisasi Bisnis (Ariyuana Eka Rahmawati)

Setiap perusahaan selalu menginginkan untuk bisa menarik perhatian dari setiap masyarakat atau konsumen untuk melirik produk mereka. Perusahaan harus mampu menentukan siapa yang akan menjadi sasaran pembeli produk. Dalam menentukan sasaran pembeli atau konsumen maka perusahaan harus pintar menentukan bagaimana organisasi yang harus dibentuk dalam perusahaan tersebut.
Robbins (1994) menyatakan bahwa organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar namun dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, dan bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Organisasi dapat berjalan dengan baik jika perusahaan tersebut telah menemukan lokasi yang strategis untuk memasarkan hasil produk perusahaan tersebut.
Lingkungan merupakan segala hal yang berada disekitar manusia dalam kegiatannya setiap hari baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan dalam mengelola produk mereka. Jadi lingkungan sangat berperan penting bagi kelangsungan sebuah organisasi bisnis atau perusahaan. Berikut ini merupakan beberapa bahasan mengenai pembagian lingkungan dalam aktifitas organisasi bisnis dan hubungan antara organisasi dengan lingkungan.

Pembagian Lingkungan dalam Aktifitas Organisasi Bisnis
Lingkungan dalam aktifitas organisasi bisnis dibagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal (Irawati, 2013 hlm 11). Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang secara langsung mempengaruhi aktifitas suatu organisasi yang berasal dari luar organisasi itu sendiri. Jika lingkungan internal adalah lingkungan yang secara langsung mempengaruhi aktifitas suatu organisasi yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri.
Pada lingkungan eksternal masih dibagi lagi ke dalam dua kelompok yaitu mikro dan makro (Irawati, 2013 hlm 13). Lingkungan mikro merupakan lingkungan yang terkait langsung dengan kegiatan operasional organisasi. Jika lingkungan makro adalah lingkungan yang tidak terikat secara langsung terhadap kegiatan operasional organisasi.
Bagian dari lingkungan mikro yaitu pesaing, pelanggan, pemasok, pembuat aturan, dan partner strategis. Pengertian dari pesaing adalah organisasi lain sejenis yang memperebutkan sumber daya. Pelanggan merupakan siapapun yang membayar menggunakan uang untuk memperoleh barang atau jasa perusahaan. Pemasok merupakan organisasi yang menyediakan sumber daya bagi organisasi lain. Pembuat aturan adalah pihak yang mengendalikan, mengatur, dan mempengaruhi kebijakan dan praktek sebuah organisasi secara fair dan aman bagi sebuah pihak. Terakhir partner strategis merupakan organisasi yang menjalankan bisnis berbeda namun saling bekerja sama dalam suatu kemitraan dengan saling menguntungkan (Irawati, 2013 hlm 13).
Lingkungan makro juga dibagi dalam beberapa bagian yaitu dimensi ekonomi, dimensi teknologi, dimensi sosial budaya, dimensi politik hukum, dan dimensi internasional. Pengertian dari dimensi ekonomi merupakan menunjukkan tingkat kesehatan perekonomian suatu Negara. Dimensi teknologi merupakan metode yang digunakan untuk mengubah sumber daya menjadi barang atau jasa. Dimensi sosial budaya berkaitan dengan kebiasaan, adat, nilai, dan karakteristik demografi. Dimensi politik hukum berkaitan dengan peraturan pemerintah, hubungan antara bisnis dan pemerintah, UU, dan keputusan pemerintah. Dimensi internasional meliputi keterlibatan bisnis suatu organisasi dengan Negara lain (Irawati, 2013 hlm 14).
Lingkungan internal dibagi kedalam empat bagian yaitu pemilik, dewan direksi manajemen, karyawan, dan lingkungan kerja fisik. Pengertian dari pemilik merupakan orang yang secara hukum dan historis sebagai pemilik bisnis akibat adanya penyertaan modal, ide atau berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. Dewan direksi manajemen yaitu orang yang dipilih para pemegang saham dan pemilik untuk mengelola organisasi. Karyawan merupakan unsur sumber daya manusia yang bergelut dengan aktifitas operasional perusahaan. Lingkungan kerja fisik tidak hanya berkaitan dengan fasilitas, gedung, lokasi, dan peralatan saja tetapi juga mencakup sumber daya alam, sumber daya uang, dan sumber daya informasi (Irawati, 2013 hlm 15).

Hubungan antara Organisasi dengan Lingkungan
Hubungan antara organisasi dengan lingkungan yaitu organisasi perlu memperhatikan faktor lingkungan eksternal karena lingkungan menciptakan ketidak pastian bagi manajer.  Manajer tidak mempunyai cukup informasi mengenai faktor-faktor lingkungan karena organisasi merupakan sistem yang terbuka dan organisasi tersebut berinteraksi dengan berbagai dimensi dengan cara yang berbeda pula. Menurut Irawati (2013) ada beberapa cara untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan yaitu: 
1.      Melakukan peran jangkauan perbatasan.
Menghubungkan dan mengkoordinasi perusahaan dengan elemen-elemen kunci dalam lingkungan eksternal.
2.      Peramalan dan perencanaan.
Merupakan usaha melihat tren yang memungkinkan manajer memperkirakan peristiwa yang akan datang.
3.      Struktur fleksibel
Merupakan struktur organisasi yang mengalir bebas, sedikit peraturan, mendorong kerja sama tim, dan desentralisasi.
4.      Merger dan patungan
Merger merupakan dua perusahaan atau lebih yang bergabung menjadi satu. Dan patungan merupakan persekutuan strategis beberapa perusahaan.

Sedangkan cara untuk mempengaruhi lingkungan antara lain:
1.      Melakukan iklan dan humas.
2.      Melakukan aktifitas politik, yaitu usaha organisasi untuk mempengaruhi UU dan regulasi pemerintah.
3.      Asosiasi dagang terdiri dari organisasi yang memiliki kepentingan sama yang dibentuk untuk mempengaruhi lingkungan.

Lingkungan internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah Negara yang pada praktiknya akan mempengaruhi kegiatan perusahaan. Menurut Irawati (2013) terdapat empat tingkatan umum aktifitas internasional yang membedakan organisasi yaitu bisnis domestik, bisnis internasional, bisnis multinasional, dan bisnis global. Lingkungan internasional bisa menjadi tantangan karena adanya aturan internasional mengenai standar kualitas produk jika produk ingin memasuki pasar internasional.
Bentuk kegiatan bisnis internasional dapat memberikan dua rangkaian tantangan yang berhubungan tetapi berbeda. Menurut Irawati (2013) ada beberapa strategi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktifitas internasional yaitu ekspor dan impor, lisensi, partner strategis, dan investasi langsung. Terdapat tiga tantangan lingkungan manajemen internasional yaitu tantangan lingkungan politik, tantangan lingkungan ekonomi, dan tantangan lingkungan budaya.
Berdasarkan uraian diatas maka manajer harus mengetahui tentang organisasi apa yang perlu dipertahankan dan dibangun. Oleh karena itu kemampuan manajer sangat diperlukan dalam lingkungan organisasi. Perusahaan juga harus memperhatikan bagaimana lingkungan di sekitar organisasi untuk kelangsungan, kelancaran organisasi bisnis dalam perusahaan, dan untuk memenuhi keinginan konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Daftar Rujukan
Robbins, S.P. (1994). Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi. Jakarta: Arcan,
halaman 4. Diambil 31 Mei 2016, dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi
Irawati Rina (2013). Modul Management. Buku ajar manajemen. Malang: STIE

Malangkucecwara Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar