Seiring berjalannya waktu, manajemen mengenai sumber
daya manusia (Human Resource Management) berkembang semakin kompleks. Setiap
perusahaan maupun organisasi mempunyai mekanisme sendiri mengenai manajemen
sumber daya manusia. Sebagai mahasiswa jurusan ekonomi, tentu perlu mengetahui
apa itu manajemen sumber daya manusia dan apa saja unsur-unsur didalamnya agar
kelak bisa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Akhir-akhir ini, disebabkan kurangnya pemahaman
mengenai manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi maupun perusahaan
tidak jarang terjadi kasus mengenai penyelewengan terhadap sumber daya manusia,
dalam hal ini yaitu tenaga kerja yang ada didalamnya. Dalam artikel ini juga
akan dijelaskan bagaimana cara manajemen sumber daya manusia yang baik dan
benar demi kelangsungan produktivitas dalam suatu perusahaan. Karena manajemen
sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik pula yang nantinya
akan melancarkan proses pencapaian tujuan suatu perusahaan.
Perlu diketahui, yang dimaksud dengan manajemen
sumber daya manusia adalah proses dan upaya untuk merekrut, mengembangkan,
memotivasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam
mencapai tujuan. MSDM merupakan proses yang berkelanjutan sejalan dengan
operasional perusahaan (Rina, 2013, halaman 99).
Dalam artikel
ini, akan dibahas beberapa rumusan masalah yang diantaranya bagaimana proses
manajemen sumber daya manusia, bagaimana perencanaan yang terkait dengan SDM
serta cara-cara penyediaannya dalam sebuah perusahaan, dan bagaimana cara
memelihara tenaga kerja serta apa saja program pemanfaatan SDM.
Tujuan ditulisnya artikel adalah untuk menguraikan
apa saja seluk beluk dalam manajemen sumber daya manusia yang harus diterapkan
oleh suatu organisasi maupun perusahaan demi kelancaran kegiatan operasionalnya
dan tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.
Proses Manajemen Sumber
Daya Manusia
Pada bagian
pendahuluan, telah diuraikan apa definisi dari manajemen SDM. Yang akan dibahas
selanjutnya adalah mengenai proses MSDM yang secara garis besar dibagi ke dalam
5 bagian fungsi utama yaitu :
1. Human
Resources Planning, yaitu merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan SDM bagi perusahaan.
2. Personnel
Procurement, yaitu mencari dan mendapatkan SDM melalui rekrutmen, seleksi, dan
penempatan serta kontrak tenaga kerja.
3. Personnel
Development, yaitu mengembangkan SDM melalui program orientasi tenaga kerja,
pendidikan, dan pelatihan.
4. Personnel
Maintenance, yaitu memelihara SDM dalam sebuah perusahaan dengan cara pemberian
penghargaan, insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja.
5. Personnel
Utilization, yaitu memanfaatkan dan mengoptimalkan SDM dengan cara memberikan
promosi, demosi, transfer, dan separasi
Proses-proses
diatas apabila dijalankan dengan efektif dan efisien akan menimbulkan hasil
yang memuaskan bagi perusahaan. Karena SDM adalah unsur yang paling penting
dalam sebuah organisasi. Karena jika tidak ada SDM, tidak akan ada yang
menjalankan tugas dan memajukan perusahaan ke arah yang lebih baik.
Perencanaan Sumber Daya
Manusia
Perencanaan SDM adalah
perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi SDM yang
diperlukan bagi organisasi dalam mencapai tujuan (Rina, 2013, halaman 100).
Dalam perencanaan ini, ada langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu
representasi dan refleksi rencana strategis perusahaan, analisis kualifikasi
tugas tenaga kerja yang meliputi analisis, deskripsi, serta spesifikasi jabatan,
lalu analisis kesediaan tenaga kerja, melakukan tindakan inisiatif, dan
evaluasi serta modifikasi tindakan.
Dalam analisis kualifikasi tugas
tenaga kerja ada 3 proses yaitu :
1. Job
analysis, adalah persyaratan detail tentang jenis pekerjaan yang diperlukan
serta kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan untuk mampu menjalankannya.
2. Job
description, adalah rincian pekerjaan yang akan menjadi tugas tenaga kerja
tersebut.
3. Job
specification, adalah rincian karakteristik atau kualifikasi yang diperlukan
bagi tenaga kerja yang dipersyaratkan (keahlian khusus yang dibutuhkan)
Setelah
melakukan perencanaan SDM, yang selanjutnya dilakukan adalah penyediaan SDM.
Dalam penyediaan SDM, terdapat beberapa aktivitas yang masuk dalam kategori,
yaitu :
1) Rekrutmen,
yaitu upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai
dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja.
Perusahaan bisa melakukan bermacam cara untuk menjalankan rekrutmen misalnya
dengan memasang iklan di media massa, mengajukan permohonan pada institusi
pendidikan, dan yang lainnya.
Rekrutmen terbagi menjadi 2 jenis yaitu rekrutmen internal dan eksternal. Rekrutmen internal merupakan proses mendapatkan tenaga kerja yang sudah dimiliki perusahaan, biasanya dalam bentuk rotasi (penempatan tenaga kerja pada tingkatan yang sama namun beda departemen) dan promosi (penempatan tenaga kerja ke jabatan yang lebih tinggi). Namun, rekrutmen jenis ini memiliki kelemahan yaitu menimbulkan efek ripple, dimana tenaga kerja yang menempati jabatan baru akan menyebabkan tenaga kerja yang digantikannya mengalami efek psikologis atau rasa ketidaknyamanan. Sedangkan rekrutmen eksternal yaitu perusahaan mendapatkan tenaga kerja berasal dari luar perusahaan. Rekrutmen jenis ini memiliki kelebihan yaitu perusahaan memiliki peluang memperoleh tenaga kerja yang lebih baik dari yang dimiliki sekarang, sedangkan kelemahannya yaitu memerlukan adaptasi bagi tenaga kerja baru dengan lingkungan internal.
Rekrutmen terbagi menjadi 2 jenis yaitu rekrutmen internal dan eksternal. Rekrutmen internal merupakan proses mendapatkan tenaga kerja yang sudah dimiliki perusahaan, biasanya dalam bentuk rotasi (penempatan tenaga kerja pada tingkatan yang sama namun beda departemen) dan promosi (penempatan tenaga kerja ke jabatan yang lebih tinggi). Namun, rekrutmen jenis ini memiliki kelemahan yaitu menimbulkan efek ripple, dimana tenaga kerja yang menempati jabatan baru akan menyebabkan tenaga kerja yang digantikannya mengalami efek psikologis atau rasa ketidaknyamanan. Sedangkan rekrutmen eksternal yaitu perusahaan mendapatkan tenaga kerja berasal dari luar perusahaan. Rekrutmen jenis ini memiliki kelebihan yaitu perusahaan memiliki peluang memperoleh tenaga kerja yang lebih baik dari yang dimiliki sekarang, sedangkan kelemahannya yaitu memerlukan adaptasi bagi tenaga kerja baru dengan lingkungan internal.
2) Seleksi
tenaga kerja, adalah upaya memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat
kualifikasi dari sekian banyak pelamar. Terdapat 3 macam tahap :
a. Seleksi administratif, yaitu proses bagaimana perusahaan melakukan validasi dan verifikasi atas calon tenaga kerja, hal ini biasanya terkait dengan dokumen-dokumen yang diperlukan.
b. Seleksi kualifikasi, yaitu seleksi yang menyangkut kesesuaian calon tenaga kerja dengan jabatan yang akan ditempati. Meliputi seleksi tertulis dan tidak tertulis. Seleksi tertulis berupa ujian yang terkait dengan pengetahuan umum, logika, dan pengetahuan lain yang berhubungan dengan jabatan yang akan diduduki. Sedangkan seleksi tidak tertulis yaitu berupa wawancara.
c. Seleksi sikap dan perilaku, pada tahap ini calon tenaga kerja diuji dari sisi sikap dan perilakunya sebagai pribadi, tenaga kerja, dan ketika bekerja dalam tim. Seleksi ini dapat dilakukan melalui tes psikologi maupun wawancara.
a. Seleksi administratif, yaitu proses bagaimana perusahaan melakukan validasi dan verifikasi atas calon tenaga kerja, hal ini biasanya terkait dengan dokumen-dokumen yang diperlukan.
b. Seleksi kualifikasi, yaitu seleksi yang menyangkut kesesuaian calon tenaga kerja dengan jabatan yang akan ditempati. Meliputi seleksi tertulis dan tidak tertulis. Seleksi tertulis berupa ujian yang terkait dengan pengetahuan umum, logika, dan pengetahuan lain yang berhubungan dengan jabatan yang akan diduduki. Sedangkan seleksi tidak tertulis yaitu berupa wawancara.
c. Seleksi sikap dan perilaku, pada tahap ini calon tenaga kerja diuji dari sisi sikap dan perilakunya sebagai pribadi, tenaga kerja, dan ketika bekerja dalam tim. Seleksi ini dapat dilakukan melalui tes psikologi maupun wawancara.
3) Penempatan
tenaga kerja, adalah proses pemilihan tenaga kerja yang disesuaikan dengan
kualifikasi yang diperyaratkan serta menempatkannya pada tugas yang telah
ditetapkan. Karena pegawai baru memerlukan adaptasi pada lingkungan kerja yang
baru, maka perlu diadakan program pelatihan orientasi. Ada beberapa perusahaan
yang mencoba mengantisipasi proses adaptasi dengan membuat departemen khusus
yang bernama management trainee. (Rina,
2013, halaman 102)
Pemeliharaan dan
pemanfaatan Tenaga Kerja
Pemeliharaan tenaga
kerja sanagt penting dilakukan untuk menjamin tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan selalu terpelihara produktivitas, efektivitas, dan efisiensinya.
Bentuk pemeliharaan yang dilakukan perusahaan biasanya berupa pemberian
kompensasi dan benefit.
Apa itu kompensasi? Mengapa pegawai
perlu diberi kompensasi?
Kompensasi
pada umumnya penghargaan dalam bentuk uang atau sejenisnya yang disebut dengan
insentif. Tujuan diberikannya kompensasi pada pegawai tidak lain adalah untuk
memberikan semangat pada pekerja agar makin semangat dalam bekerja, selain itu
juga dapat meningkatkan performa kinerja mereka sehingga akan menimbulkan efek
yang positif bagi sebuah perusahaan.
Selain kompensasi, ada juga
pemberian benefit. Benefit ini lebih ke penghargaan yang bersifat non-financial
atau tidak berkatian dengan uang dan sejenisnya. Benefit adalah penghargaan dan
bentuk perhatian sebagai upaya untuk memelihara tenaga kerja, biasanya berupa
cuti bergaji, asuransi kesehatan dan kecelakaan, dan yang lainnya. Tujuannya
adalah agar para pekerja merasa nyaman dan dihargai serta dapat tetap terjaga
produktivitasnya.
Langkah terakhir dalam manajemen
sumber daya manusia adalah personnel
utilization yang merupakan upaya untuk memelihara tenaga kerja agar
senantiasa sejalan dengan perencanaan strategis perusahaan. ada beberapa
program yang terkait dengan itu antara lain berupa promosi, demosi, transfer,
dan separasi.
Promosi adalah pemindahan tenaga
kerja ke posisi yang lebih tinggi secara struktural dalam organisasi. Demosi
adalah penurunan tenaga kerja ke bagian yang lebih rendah yang disebabkan
karena adanya penurunan kualitas tenaga kerja dalam pekerjaannya. Transfer
adalah upaya memindahkan tenaga kerja ke bagian yang lain dengan harapan agar
tenaga kerja tersebut bisa lebih produktif setelah mengalami proses transfer.
Yang terakhir adalah separasi, yaitu melakukan pemindahan lingkungan kerja
tertentu dari tenaga kerja ke lingkungan yang lain. Separasi biasanya dilakukan
jika ada monflik atau masalah yang timbul dari tenaga kerja, hal ini dilakukan
untuk meminimalkan dan menghilangkan konflik tersebut agar tidak mengganggu
opersionalisasi perusahaan.
Jadi, dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah salah satu hal yang
paling penting dalam suatu organisasi maupun perusahaan. Perusahaan akan
produktif dan maju apabila memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan mampu
mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan perencanaan strategisnya. Manajemen
sumber daya manusia tidak hanya terbatas pada definisi dan cara mendapatka
tenaga kerja namun juga tentang bagaimana memelihara dan memanfaatkan sumber
daya manusia yang ada didalam perusahaan secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan strategis perusahaan.
Daftar
Rujukan
Irawati,
Rina (2013). Modul Management Revisi 2. STIE Malangkucecwara, Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar