Kamis, 09 Juni 2016

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KONSUMSI BARANG DAN JASA DI DAERAH PELOSOK (BUDAYA KENTAL) (Irfan Azizul Fakar)



Negara Indonesia adalah negar ayang terdiri dari ribuan pulau dengan berbagai macam suku di dalamnya,dan sangat jelas bahwa tiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda. apalagi mereka yang tinggal di daerah pelosok atau perkampungan,mereka masih memegang teguh adat tradisi dari nenek moyang, bahkan banyak yang masih belum mengenal tehnologi (gaptek) karna mereka berpikir apa yang di tinggalkan oleh nenek moyang itulah yang benar.
       Ini sangat jelas berpengaruh terhadap konsumsi barang dan jasa.
Nah perbedaan inilah yang akan menjadi PR seorang pelaku bisnis,karna tidak mudah mereka menerima sesuatu yang bersifat barang baru yang mereka sebut barang aneh.
 Maka dari itu, sebelum menyalurkan barang atau jasa ke suatu daerah apalagi ke daerah yang masyarakatnya masih memegang teguh adat tradisi, ada baiknya sebagai seorang pelaku bisnis harus mempelajari bagaimana budaya setempat,sehingga dapat diketahui barang dan jasa apa yang cocok untuk di pasarkan di daerah tersebut. Dan perlu adanya pengenalan dan penyuluhan atas barang dan jasa yang akan di buat, sebab masyarakat pelosok belum mengenal dan memahami tentang cara kerja barang atau alat yang di perjual belikan. Dan hal itu sangat perlu untuk di perhatikan dalam memasarkan suatu barang dan jasa. “Seperti pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang” .
Semoga dalam tulisan ini pembaca akan tau
Bagaimana kebudayaan mempengaruhi konsumsi barang dan jasa dan
Produk apa yang cocok  di pasarkan di daerah plosok (budaya kental).

PENGERTIAN KEBUDAYAAN/BUDAYA
Sebelum menuju ke topik utama,kita pahami dulu apa sih budaya/kebudayaan itu ?
(Wikipedia) Budaya/kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah,yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) di artikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi ,dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

(wordpres 2011) Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

BAGAIMANA BUDAYA MEMPENGARUHI KONSUMSI BARANG DAN JASA
Dalam kebudayaan suatu  masyarakat sudah terdapat nilai-nilai yang baimm, dan nilai-nilai tersebut yang tidak boleh di langgar, sehingga membuat mereka terisolasi dari perkembangan zaman yang sudah canggih atau modern.
Hal ini membuat mereka sangat sulit menerima perkembangan zaman modern, karna terhambat oleh nilai-nilai kebudayaan mereka dan jarang mau menerima kebudayaan dari luar, sehingga kebudayaan mempengaruhi pengaruh luas terhadap konsumsi barang dan jasa.
Karna budaya adalah penyebab paling mendasar dari aspek kebudayaan untuk seseorang atau sebuah golongan menerima produk dan jasa yang di dunia luar, sudah  merambak dan sering di pakai oleh orang moderenisasi, seperti yang di jelaskan di atas budaya adalah penentu mana yang baik dan buruk, pantas dan tidak pantas. Inilah yang menghambat pelaku ekonomi untuk memasrkan barang dan jasa mereka ke suatu wilayah pelosok yang jarang terjamahi oleh kemajuan teknologi,.
Karna itulah produk yang mereka kenalkan atau tawarkan  di suatu wilayah plosok jarang untuk di terima sebab hal tersebut tidak cocok dengan kebudayaan yang meraka  untuk saat ini , dari hal itu mereka tidak terlalu ingin atau mencoba kehidupan yang baru karna mereka masih berasumsi itu tidak di anjurkan oleh nenek moyang merekammm, dan hal ini merupakan faktor yang membuat pelaku usaha, sulit  untuk masuk wilayah yang kental dengan nilai-nilai kebudayaan. Namun hal ini menjadi suatu tantangan bagi para pelaku usaha untuk bisa menargetkan produk mereka supaya bisa di terima di wilayah yang kental akan kebudayaan nya,.
Ini bukan masalah pelaku usaha saja melainkan masalah semua pihak,karna masyarakat yang tidak mau menerima hal baru akan menghambat kemajuan dan pembangunan daerah sehingga pembangunan di Indonesia tidak akan pernah merata,sehingga keinginan Indonesia untuk menjadi Negara maju tidak akan pernah tercapai.
Melestarikan budaya tentu sangat boleh saja karna merupakan ciri khas dari bangsa Indonesia merupakan jati diri bangsa akan tetapi budaya tidak harus menjadi penghambat sebuah integritas.  

BAGAIMANA SUATU PRODUK ATAU BARANG DAN JASA DAPAT DI TERIMA DI DAERAH PLOSOK (KEBUDAYAAN KENTAL)

Dalam pembahasan ini, banyak hal yang perlu untuk di lakukan bagi pelaku usaha , sebab tantangan yang di hadapi sangat sulit,dimana elaku usaha harus berhadaan dengan masyarakat yang sangat terisolasi, demikian pula pelaku usaha harus pintar-pintar memutar otak untuk memasarkan suatu produk di masyarakat yang akan kental dengan kebudayaannya.
Maka dari itu,pelaku usaha hendaknya mengenali suatu daerah tersebut budayanya seperti apa,tradisinya seerti apa,sehingga saat memasarkan barang tersebut masyarakat setempat dapat menerima barang tersebut di tengah-tengah mereka.
Akan tetapi biasanya masyarakat di daerah perkampungan masih jauh dari barang-barang teknologi,maka dari itu  dalam aspek pemasaran suatu produk barang dan jasa, tentu perlu adanya pengenalan suatu produk yang akan di pasarkan di suatu wilayah yang kental akan kebudayaan nya, hal ini perlu untuk di perhatikan karna pengenalan produk dapat pula menarik perhatian dari masyarakat yang ingin melihat suatu produk barang dan jasa dan pelaku usaha perlu untuk meyakinkan produk nya itu  bisa untuk di terima oleh masyarakat setempat,
selain hal di atas para pelaku usaha juga harus mempelajri bagaimana budaya masyarakat setempat agar pelaku usaha tau hal apa yang boleh tidak boleh di tempat tersebut,setelah melakukan penelitian pelaku usaha dengan mudah mengetahui barang apa yang cocok di daerah tersebut
,contohnya seperti menyalurkan produk baju ke daerah aceh maka aspek yang di perhatikan adalah bagaiman tradisi orang aceh budaya di sana apa,seperti yang kita ketahui aceh juga di sebut sebagai serambi mekah,dari nama tersebut sudah dapat di prediksi barang apa yang cocok untuk di salurkan di daerah aceh,yaitu pakaian yang bernuansa islami seperti gamis,jilbab,sarung dsb.


 Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku konsumsi. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.sehingga tugas pelaku usaha mengenali budaya setempat untuk meramal atau memprediksi produk aa yang cocok di tempat tersebut.
Suatu budaya boleh saja di lestarikan dan di jaga utuh ,tetapi suatu budaya jangan di jadikan sebuah konsumsi yang berlebihan atau beban,gunakan budaya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kalau tidak sesuai malah akan jadi salah kaprah.dan akan menghambat kemajuan serta pembangunan di Indonesia

DAFTAR  PUSTAKA
https://setevy.wordpress.com/2011/12/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian-dan-konsumsi/
Wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar