Negara Indonesia adalah negar ayang terdiri
dari ribuan pulau dengan berbagai macam suku di dalamnya,dan sangat jelas bahwa
tiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda. apalagi mereka yang tinggal di
daerah pelosok atau perkampungan,mereka masih memegang teguh adat tradisi dari nenek
moyang, bahkan banyak yang masih belum mengenal tehnologi (gaptek) karna mereka
berpikir apa yang di tinggalkan oleh nenek moyang itulah yang benar.
Ini
sangat jelas berpengaruh terhadap konsumsi barang dan jasa.
Nah perbedaan inilah yang akan menjadi PR
seorang pelaku bisnis,karna tidak mudah mereka menerima sesuatu yang bersifat
barang baru yang mereka sebut barang aneh.
Maka dari
itu, sebelum menyalurkan barang atau jasa ke suatu daerah apalagi ke daerah
yang masyarakatnya masih memegang teguh adat tradisi, ada baiknya sebagai
seorang pelaku bisnis harus mempelajari bagaimana budaya setempat,sehingga
dapat diketahui barang dan jasa apa yang cocok untuk di pasarkan di daerah
tersebut. Dan perlu adanya pengenalan dan penyuluhan atas barang dan jasa yang
akan di buat, sebab masyarakat pelosok belum mengenal dan memahami tentang cara
kerja barang atau alat yang di perjual belikan. Dan hal itu sangat perlu untuk
di perhatikan dalam memasarkan suatu barang dan jasa. “Seperti pepatah
mengatakan tak kenal maka tak sayang” .
Semoga dalam tulisan ini pembaca akan tau
Bagaimana kebudayaan mempengaruhi konsumsi
barang dan jasa dan
Produk apa yang cocok di pasarkan di daerah plosok (budaya kental).
PENGERTIAN KEBUDAYAAN/BUDAYA
Sebelum
menuju ke topik utama,kita pahami dulu apa sih budaya/kebudayaan itu ?
(Wikipedia) Budaya/kebudayaan berasal dari
bahasa sansekerta yaitu buddhayah,yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) di artikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi ,dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture
juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
(wordpres 2011) Dari penjelasan di atas dapat
di simpulkan bahwa Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami
kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam
definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai
yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
BAGAIMANA BUDAYA
MEMPENGARUHI KONSUMSI BARANG DAN JASA
Dalam kebudayaan suatu masyarakat sudah terdapat nilai-nilai yang
baimm, dan nilai-nilai tersebut yang tidak boleh di langgar, sehingga membuat
mereka terisolasi dari perkembangan zaman yang sudah canggih atau modern.
Hal ini membuat mereka sangat sulit menerima
perkembangan zaman modern, karna terhambat oleh nilai-nilai kebudayaan mereka
dan jarang mau menerima kebudayaan dari luar, sehingga kebudayaan mempengaruhi
pengaruh luas terhadap konsumsi barang dan jasa.
Karna budaya adalah penyebab paling mendasar
dari aspek kebudayaan untuk seseorang atau sebuah golongan menerima produk dan
jasa yang di dunia luar, sudah merambak
dan sering di pakai oleh orang moderenisasi, seperti yang di jelaskan di atas
budaya adalah penentu mana yang baik dan buruk, pantas dan tidak pantas. Inilah
yang menghambat pelaku ekonomi untuk memasrkan barang dan jasa mereka ke suatu
wilayah pelosok yang jarang terjamahi oleh kemajuan teknologi,.
Karna itulah produk yang mereka kenalkan atau
tawarkan di suatu wilayah plosok jarang
untuk di terima sebab hal tersebut tidak cocok dengan kebudayaan yang meraka untuk saat ini , dari hal itu mereka tidak
terlalu ingin atau mencoba kehidupan yang baru karna mereka masih berasumsi itu
tidak di anjurkan oleh nenek moyang merekammm, dan hal ini merupakan faktor yang
membuat pelaku usaha, sulit untuk masuk
wilayah yang kental dengan nilai-nilai kebudayaan. Namun hal ini menjadi suatu
tantangan bagi para pelaku usaha untuk bisa menargetkan produk mereka supaya
bisa di terima di wilayah yang kental akan kebudayaan nya,.
Ini bukan masalah pelaku usaha saja melainkan masalah
semua pihak,karna masyarakat yang tidak mau menerima hal baru akan menghambat
kemajuan dan pembangunan daerah sehingga pembangunan di Indonesia tidak akan
pernah merata,sehingga keinginan Indonesia untuk menjadi Negara maju tidak akan
pernah tercapai.
Melestarikan budaya tentu sangat boleh saja karna
merupakan ciri khas dari bangsa Indonesia merupakan jati diri bangsa akan
tetapi budaya tidak harus menjadi penghambat sebuah integritas.
BAGAIMANA SUATU PRODUK ATAU BARANG DAN JASA
DAPAT DI TERIMA DI DAERAH PLOSOK (KEBUDAYAAN KENTAL)
Dalam pembahasan ini, banyak hal yang perlu untuk di lakukan bagi pelaku
usaha , sebab tantangan yang di hadapi sangat sulit,dimana elaku usaha harus
berhadaan dengan masyarakat yang sangat terisolasi, demikian pula pelaku usaha
harus pintar-pintar memutar otak untuk memasarkan suatu produk di masyarakat
yang akan kental dengan kebudayaannya.
Maka dari itu,pelaku usaha hendaknya mengenali suatu daerah tersebut
budayanya seperti apa,tradisinya seerti apa,sehingga saat memasarkan barang
tersebut masyarakat setempat dapat menerima barang tersebut di tengah-tengah
mereka.
Akan tetapi biasanya masyarakat di daerah perkampungan masih jauh dari
barang-barang teknologi,maka dari itu dalam
aspek pemasaran suatu produk barang dan jasa, tentu perlu adanya pengenalan
suatu produk yang akan di pasarkan di suatu wilayah yang kental akan kebudayaan
nya, hal ini perlu untuk di perhatikan karna pengenalan produk dapat pula
menarik perhatian dari masyarakat yang ingin melihat suatu produk barang dan
jasa dan pelaku usaha perlu untuk meyakinkan produk nya itu bisa untuk di terima oleh masyarakat setempat,
selain hal di atas para pelaku usaha juga harus mempelajri bagaimana
budaya masyarakat setempat agar pelaku usaha tau hal apa yang boleh tidak boleh
di tempat tersebut,setelah melakukan penelitian pelaku usaha dengan mudah
mengetahui barang apa yang cocok di daerah tersebut
,contohnya seperti menyalurkan produk baju ke daerah aceh maka aspek
yang di perhatikan adalah bagaiman tradisi orang aceh budaya di sana
apa,seperti yang kita ketahui aceh juga di sebut sebagai serambi mekah,dari
nama tersebut sudah dapat di prediksi barang apa yang cocok untuk di salurkan
di daerah aceh,yaitu pakaian yang bernuansa islami seperti gamis,jilbab,sarung
dsb.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku konsumsi. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.sehingga tugas pelaku usaha mengenali
budaya setempat untuk meramal atau memprediksi produk aa yang cocok di tempat
tersebut.
Suatu
budaya boleh saja di lestarikan dan di jaga utuh ,tetapi suatu budaya jangan di
jadikan sebuah konsumsi yang berlebihan atau beban,gunakan budaya sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan kalau tidak sesuai malah akan jadi salah kaprah.dan
akan menghambat kemajuan serta pembangunan di Indonesia
https://setevy.wordpress.com/2011/12/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian-dan-konsumsi/
Wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar